Iklan

"Serimonial Kemerdekaan" Potret Dinamika Pemuda Halmahera Selatan

Admin
Minggu, 15 Agustus 2021
Last Updated 2022-12-08T18:11:28Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
            Oleh: Muh. K Faisal, S.Pd, M.Pd
          Akademisi STAIA Alkhairaat Labuha

_Kutipan sejarah_
Pada masa kurun waktu yang telah dituliskan dalam sejarah Indonesia, pemuda merupakan unsur utama dalam keutuhan pada suatu bangsa dan Negara yang memiliki peran yang penting baik pada tugas dan fungsi peran pemuda hingga pada nilai-nilai kepemudaan yang tertuang pada jati diri bangsa. Dalam sejarah Indonesia, tonggak sejarah pemuda yang jelaskan oleh J.D. Lengge (terj) mengatakan bahwa pemuda Indonesia dalam sejarah pra kemerdekaan terjadi pada tanggal 28 oktober 1928 yang dimana perwakilan pemuda dan pemudi dari setiap pelosok wilayah yang berkumpul kemudian sadar yang mendeklerasikan spirit perjuangan kemerdekaan. 

Selain itu, Budi Utomo merupakan marcusuar baru bagi pergerakan pemuda Indonesia yang dimana pada tafsiranya yang mengatakan bahwa pergerak pemuda dimulai adanya sejak serikat Islam yang merangkul secara keseluruhan para pemikiran-pemikiran intelektual pemuda dalam menyongsok kemerdekan sebagai basis kekuatan yang besar yang didalamnya terdapat patriotism nasionalis.

Dalam proses pembangunan kepemudaan, menurut Leirissa mengatakan bahwa pemuda merupakan salah satu bentuk kekuatan moral yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan control sosial sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik dan kedudukan secara strategis.

Dari kutipan sejarah diatas, dapat dikatakan bahwa, pemuda merupakan salah satu identitas bangsa yang memiliki peran aktif dalam menanggapi setiap persoalan-persoalan yang hadir dalam dinamika masyarakat serta menjaga keutuhan bangsa dengan cara mengembangkan intelektual hingga pada terlibat aktif dalam upaya menjaga kestabilan politik kebangsaan yang dewasa ini lebih mengedepankan keuntungan sepihak. Jika ditinjau dalam sejarah, pemuda dengan mempersenjatai intelektual, fungsi, karakteristik yang didalamnya terbingkai oleh “moral” kepemudaan dalam menjaga identitasnya sebagai agen of chang, agen of control and agen of cocueity.

Pada era orde baru peran pemuda kian terstruktur dan terorganisir dalam menjaga kestabilan politik, masyarakat, ekonomi, hukum hingga pada puncak multinasinya terbantuk suatu organisasi kepemudaan yang memiliki tujuan dalam menanggapai krisis multidimensi yang dialami oleh bangsa pada saat itu yang akan terjadi pada tahun 1977 yang dimana telah ditelaah kritis oleh pemuda pada masa itu sehingga pada tanggal 23 Juli tahun 1973 terbentuknya Komite Nasional Pemuda Indonesia atau di singkat dengan KNPI.

Menurut Dr. Kusniada dalam tulisanya mengatakan bahwa KNPI merupakan bentuk lembaga non formal yang perhimpunanya para pemuda yang salah satunya adalah memiliki peran guna membekali dan mengembangkan kemampuan para pemuda dan dalam ulasan tersebut sejalan dengan UU no 8 tahun 1985 yang mengukuhkan bahwa KNPI merupakan salah satu wadah yang menharapkan para pemuda dapat terkoordinir dengan baik dalam mengembangkan pembangunan SDM, ekonomis, keterampilan dan membijaki segala dinamika politik berdasarkan intelektualitas.

Jika dilihat dengan menggunakan pandangan secara akademik, dalam UU no 20 tahun 2003 yang menjelaskan tentang suatu satuan system pendidikan yang didalamnya terdapat pengembangan potensi untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian hingga pada masyarakat, bangsa dan negera.  KNPI merupana salah satu organisasi yang memiki fungsi sebagai organisasi nirlaba (organisasi dalam menarik isu public untuk tujuan yang tidak komersial) sebagai medium nasyarakat yang memiliki fungsi dalam melayani masyarakat dari berbagai organisasi kepemudaan yang melekan pada tujuan pendidikan nasional dan terikat pada Peraturan Pemerintah no 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah.

 _Potret Dinamika Pemuda_
“Potret” dalam pandangan filsafat atau pada umumnya dalam pandangan “intelektual” berupakan sebuah kejadian yang hadir secara fenomenalogi subyektif dan didalamnya terdapat dialektika analisis sesuai dengan persoalan berkembang secara bekelanjutan, bukan potret dalam hal ini “Foto atau dalam konsepinya sebuah gambar”. Sedangkan dinamika jika ditinjau dalam konsepsi filsafat fenomenalogi merupakan gesekan paradigma yang memiliki analisis mengenai beturan pemahaman ataupun penafsiran (biasanya diistilakan dalam forum keorganisasian dan rekayasa sosial). 

Di era globalisasi sekarang ini, pentingnya peran pemuda dalam meresap lajunya isu-isu global terus mengancam paradigma hingga pada ideologi yang kita gunakan sebagai bentuk identitas bangsa. Untuk mengacu pada suatu analisis global sekarang ini, seperti yang dikemukakan oleh Yuval Noah Harrari bahwasanya, ada dua ideolgi yang sekarang ini mempengaruhi dan menguasai hampir keseluruhan pasar dan kebijakan global baik pada ekonomi, politik, sosial hingga pada wilayah tatanan kebijakan melalui system yang ditawarkan.

Pada doktrin patriotisme yang sekarang ini, hidup dalam jati diri serta identitas pemuda kini sudah mulai termakan habis dengan berkurangnya atau tidak diadakanya ruang-ruang terbukan dalam mengasah intelektualitas guna mengembangkan sumber daya manusia sebagai fitrah yang di titipkan Tuhan. Dengan lajunya perkembangan dunia internasional memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap pola pikir pemuda yang dimana dijadikan sebagai tembok control sosial. Sebuah fenomena ini tergambarkan ketika pemuda tak mampuh lagi menjelaskan identitas secara harfiah dan tidak mampuh tantangan jaman di era globalisasi, doktrin isu liberalisme yang berpuncak pada bidang ekonomi mengacu paham kapitalisme (apa kabar masyarakat gane?), bidang politik mengacu pada kepentingan individu (apa kabar anggota DPR? Ngoni p dapil so sejahtera?), hingga pada bidang keagamaan (apa kabar 1 muharram dan isu hari jumat pakai gelombang I dan II?) serta isu “komunisme” jika ditelaah secara GeoPolitik tentang sentralisasi kebijakan.
Olehnya itu, peran pemuda dalam hal ini KNPI sebagai salah satu bentuk dari identitas kepemudaan yang ada di Halmahera selatan pentingnya menelaah serta mengambil sebuah tindakan yang aktif guna memikirkan masa depan bangsa yang lebih unggul dalam setiap bidang dan berperan aktif mengawal kepentingan ummat sesuai isu serta analisis penulis utarakan di atas bukan berawal dari “serimonial” dan berakhir pada “serimonial”

Tugas pemuda yang progresif bukan membangun “Rumah” tetapi membangun kesadaran dan kesadaran sosial dan mengawal demi kepentingan ummat bukan sekelompok apalagi kepentingan “korporat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Related Posts