masukkan script iklan disini
Masyarakat Desa Babang sejak tahun 2019 menggunakan jalan desa yang tidak layak (rusak), baik jalan utama dalam desa maupun jalan rabat beton di pemukiman warga. Padahal Desa Babang adalah salah satu desa yang wilayahnya sangat strategis di kabupaten halmahera selatan, akses vital kebutuhan hidup masyarakat Halmahera selatan bertumpu di Desa Babang, namun sangat disayangkan jika fasilitas umum seperti jalan tidak mendukung.
Beberapa hal vital yang terletak di desa Babang antara lain; selain dermaga pelabuhan penumpang, dermaga pelabuhan Babang juga sebagai akses logistik berbagai macam bahan pokok seantero masyarakat halmahera selatan-pun statusnya adalah pelabuhan nasional. Tak sekadar itu, depot pertamina juga terletak di Desa Babang sebagai satu-satunya di kabupaten Halmahera Selatan, suplai bahan bakar minyak (BBM) keluar masuk melalui akses jalan utama Desa Babang. Akan tetapi, pemerintah kabupaten Halmahera Selatan (eksekutif maupun legislatif), pemerintah desa maupun pemerintah daerah enggan melihat itu sebagai masalah yang serius.
Desa Babang dengan jumlah jiwa sekitar lima ribu jiwa itu hanya menjadi ladang subur ketika momen politik (pemilu dan pemilihan legislatif), satu-per-satu wajah-wajah para politikus dan politisi hadir dan berjanji dengan gamblang di hadapan masyarakat desa Babang, berebut kepala masyarakat desa Babang. Tentu, dengan bantuan "tim sukses" sebagai tenaga persuasif yang honornya sekali pakai habis. Barangkali dengan logika itu, para wakil rakyat beranggapan: kalian telah di bayar lunas, dan tak ada lagi hutang dari kami para wakil rakyat.
Berapa kali sudah, perubahan (perbaikan maupun penambahan bangunan) terjadi pada dermaga pelabuhan dan depot pertamina, bangunannya kokoh dan terlihat megah. Pembangunan terjadi hanya pada dua hal itu dan bukan pada fasilitas umum yang sangat penting bagi masyarakat desa Babang. Fasilitas umum untuk masyarakat desa Babang seperti jalan tidaklah penting, kiranya. Kendati banyak pejabat publik yang tinggal menetap, berdomisili dan berbisnis di desa Babang. Sekadar beban moril-pun tidak ada sama sekali, apalagi sebagai wakil rakyat secara politik di pemerintahan. Begitu juga dengan wakil rakyat yang daerah pemilihan (dapil) di desa Babang, sia-sia saja.
Penulis sadar bahwa bukan karena perihal wilayah desa Babang yang strategis dan atau atas pertimbangan moril dari pemerintah daerah atau karena wilayah daerah pemilihan (dapil), tetapi sebagai hak masyarakat untuk menggunakan fasilitas umum yang layak sebagaimana masyarakat membayar pajak. Wilayah desa Babang yang strategis merupakan jaminan ekonomi, selain bagi masyarakat, juga bagi pemerintah kabupaten halmahera selatan dan para pengusaha kaya di halmahera selatan, karenanya harus diperhatikan sebagaimana mestinya, guna memperlancar sirkulasi ekonomi, sebab fatal dan krusial ketika terjadi kecelakaan lalu lintas dalam perjalanannya, atau masyarakat desa Babang secara swadaya turun ke jalan dan menggunakan tangannya sendiri untuk membangun jalan desa, memblokir akses-akses semua penjuru jalan demi kelancaran pembangunan jalan.
Jangan memperbiasakan budaya sembako dan bantuan sosial lainnya yang hanya sekali pakai habis! Konsep kesejahteraan rakyat bukan seperti itu. Desa Babang darurat jalan rusak, jalan Desa tanggungjawab siapa? Pemerintah desa Babang harus punya daya tawar politik yang bagus, cakap dan indah, tidak melulu menunggu DD/ADD saja baru dapat bergerak atau sekadar duduk membicarakan masalah dengan struktur pemerintah yang lebih tinggi. Lakukan demi kedaulatan rakyat, sekarang!
Oleh. Babanga