.png "Admin")
 |
| Pidato Perdana Panglima TNI |
CENEL JAKARTA - Sebuah momen bersejarah terjadi di Gedung DPR RI hari ini, di mana Jenderal Agus Subiyanto resmi disahkan sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui sidang paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPR. Sidang tersebut merupakan bagian dari agenda pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004.
Dalam sambutannya, Jenderal Agus menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dicanangkan sebelumnya, dengan fokus pada pembentukan TNI yang profesional, terorganisir dengan baik, terlatih dengan baik, dan dilengkapi dengan baik.
Panglima TNI yang baru ini juga mengungkapkan rencananya untuk melakukan perubahan organisasi TNI sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis. Ia berencana melibatkan industri pertahanan dalam negeri untuk meningkatkan kemandirian TNI dan mengoptimalkan penggunaan alat-alat buatan Indonesia.
Dalam konteks netralitas TNI, Jenderal Agus menegaskan bahwa pihaknya akan memberlakukan sanksi bagi anggota TNI yang terlibat dalam politik praktis. Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjaga netralitas TNI selama periode pemilihan umum, bahkan menyatakan kesiapannya untuk membantu mendistribusikan perangkat pemilu jika diminta oleh penyelenggara.
Mengenai hubungan diplomatik dengan Cina, Jenderal Agus menyatakan niatnya untuk memastikan hubungan yang baik, menghadapi klaim di wilayah tersebut, dan mengevaluasi ulang penempatan pasukan di Natuna. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keamanan dan stabilitas di wilayah perbatasan.
Di Papua, Panglima TNI baru berencana melakukan konsolidasi dan peningkatan kekuatan dengan pendekatan Smart Power. Hal ini melibatkan peningkatan operasi teritorial dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan di wilayah tersebut.
Dalam bidang siber, Jenderal Agus menekankan perlunya mengevaluasi dan memperbesar kekuatan siber TNI. Kemungkinan pembentukan pokja (kelompok kerja) diharapkan dapat memperkuat kemampuan TNI dalam menghadapi tantangan di dunia siber.
Pertanyaan terkait dengan pengangkatan Panglima TNI dan calon Kasat Ni akan dijelaskan lebih lanjut pada saat pelantikan resmi yang dijadwalkan besok.
Fais/*
